Programming

Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer, adalah teknik instruksi standar untuk memerintah komputer

Sistem Telekomunikasi

Sistem Telekomunikasi adalah sistem untuk mengkomunikasikan data atau informasi dari satu lokasi ke lokasi yang lain dengan menggunakan Komponen Telekomunikasi

Web Programming

Web programming adalah proses pembuatan program yang outputnya disajikan oleh Web Browser. Yang dimana web programming secara detail terdiri atas program berupa server side dan client side

Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar,animasi, audio dan video dengan alat bantu dan koneksi sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, interaksi, karya dan komunikasi

About This Blog

Blog ini dikembangkan oleh Dimicko Asghary, yang saat ini sedang menjalankan studi di SMK Telkom Malang.

Minggu, 14 Oktober 2012

Jenis-Jenis Pesawat Telepon













gambar: pesawat telephone


1. Pesawat Telepon Local Batere (LB)
    Adalah pesawat telepon yang catuan listriknya dari batere yang terpasang pada pesawat telepon itu sendiri (secara local). Batere yang digunakan adalah batere kering. Oleh sebab itu kondisi batere sangat  menentukan mutu pembicaraan. 
    Untuk itu pemeliharaan dan pengukuran tegangan dan arus batere harus sering dilaksanakan. Dan pesawat telepon LB ini digunakan pada sentral telepon manual LB, yang untuk memanggilnya digunakan sistem generator tangan.
Contoh : Telepon Open Wire


2. Pesawat Telepon Sentral Batere (CB)
    Adalah pesawat telepon yang sistem catuan listriknya arus DC yang terdapat di Sentral Telepon. Batere yang digunakan bisa batere basah (lead acid) yang setiap saat dapat dilakukan sistem Charge dan Discharger (proses pengisian dan pengosongan batere). Misalnya  Pesawat telepon type DLG – 12515 buatan Ericson
    Untuk mengadakan panggilan ke operator, dilakukan hanya dengan  mengangkat handset sehingga sinyal panggil yang berupa lampu sentral menyala.


3. Pesawat Telepon Otomat dengan Roda Pilih (Rotary Dial)
     Adalah pesawat telepon yang digunakan pada sentral telepon otomat dimana sistem catuan listriknya diberIkan dari sentral. Untuk mengadakan panggilan digunakan roda pilih (rotary dial) yang dapat menghasilkan pulsa-pulsa sesuai dengan digit atau angka yang diputar.
    Sistem kerja dari roda pilih adalah untuk memutuskan dan menyambungkan arus listrik, sehingga arus listrik tersebut dapat berbentuk pulsa-pulsa sesuai kode digit yang dikehendaki. Karena untuk membentuk digit (nomer telepon) dengan cara memutus dan menyambung arus listrik.
    Pesawat telepon jenis ini punya kelemahan, yaitu walaupun pesawat telepon tersebut dikunci dengan maksud agar tidak digunakan hubungan, namun hanya dengan meng on-off kan kontak kait maka pengiriman digit-digit tetap dapat dilaksanakan sehingga kunci telepon tidak menjamin pesawat telepon tersebut tidak dapat digunakan hubungan. Contohnya pesaw`t telepon tipe H-63 dan Tipe H-70 buatan Siemens Jerman dan buatan PT. INTI.

4.  Pesawat Telepon Tombol Tekan  (Push Button)
    Adalah pesawat telepon yang digunakan pada sentral telepon otomat dimana sistem catuan listriknya diberikan dari sentral.
    Untuk mengadakan panggilan digunakan tombol tekan yang dapat menghasilkan frekuensi sesuai dengan angka/digit yang ditekan. Mengingat didalam mengadakan panggilan digunakan tombol tekan  untuk membentuk digit-digit (nomor telepon) dengan menggunakan multi frekuensi yang dikirimkannya ke Sentral Telepon untuk selanjutnya digit-digit tersebut akan diproses oleh Sentral yang bersangkutan.
     Pesawat telepon ini mempunyai kelemahan yaitu walaupun pesawat telepon tersebut dikunci, maka dengan alat Quick Dialing yang banyak dijual dipasaran, maka pesawat telepon tersebut masih tetap dapat digunakan untuk menjalin hubungan. Contoh : Pesawat telepon Tipe SSB2912 AFAT Buatan BTM atau Co Belgia, Pesawat telepon buatan Siemen Jerman dan Buatan PT. INTI.

         
5. Pesawat  Telepon  Wireless
    Adalah sejenis pesawat telepon tipe push button, dimana antara Handset-nya dengan tombol Push Button-nya  tidak dihubungkan dengan kabel, melainkan dengan menggunakan udara sebagai media untuk menghantarkan frekuensi pembicaraannya.
    Jarak udara antara Handset dengan peralatan push button-nya sangat terbatas maksimal 250 meter, hal ini dikarenakan frekuensi yang digunakan adalah frekuensi yang lemah.
    Pesawat jenis ini biasanya dilengkapi dengan memori sebagai proses redial (pengulangan panggilan/pengiriman digit-digit pulsa) untuk memudahkan si pemakai dalam mengadakan hubungan ke sentral telepon. Selain itu memori juga dapat digunakan untuk menyimpan nomer-nomer telepon tertentu dengan maksud untuk mempermudah sistem operasionalnya.
    Memori juga dapat difungsikan untuk menyimpan pesan yang diterima dari lawan bicaranya, jika yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.

6.  Pesawat Telepon Genggam (Hand Phone)
    Adalah sejenis perangkat terminal telepon yang kompak dan komplit, artinya antara perangkat Ear Phone, Microphone dan Remote kontrol unitnya serta sistem catudayanya sudah menjadi satu. Selain itu sudah dilengkapi memori yang berisi fasilitas fitur untuk mendukung operasionalnya. Sistem penyambungan ke sentralnya sudah tidak menggunakan kabel, tetapi  menggunakan media udara untuk menyalurkan frekuensi pembicaraannya Bentuk dari pesawat ini sangat kecil dan portable, sehingga mudah dibawa  kemana-mana.

Sejarah Telekomunikasi di Indonesia

Pada tahun 1792, pertama kali ditemukannya sistem komunikasi sederhana oleh seorang ahli dari perancis yaitu Claude Chappe. Ciptaannya berupa berupa teknologi Tachygraphe (Telegraph) yang dikenal dengan pesawat claude chappe.
Kemudian pada tahun 1794, tentara perancis menggunakan pesawat claude cheppe tersebut untuk mengirim berita-berita pada jarak yang jauh, serta menamakannya “TELEGRAPHE”. Dan jika diuraikan maka istilah telegraph berasal dari dua kata  yaitu Tele yang berarti jauh dan Graphos berarti tulisan atau menulis.
Pada tahun 1800 - 1850, setelah orang mengenal listrik, maka  JB Morse seorang ahli dari Amerika mengembangkan teknologi telegraph ini menjadi telegrap elektronik, dengan menggunakan code-code tertentu yang dikenal dengan sebutan code Morse.
Pada tanggal 3 juni 1875, Alexander Graham Bell berhasil menciptakan pesawat telepon yang terdiri dari pesawat penerima dan pengirimnya sekaligus. Sebelum penemuan tersebut, upaya-upaya untuk mengirimkan suara melalui kawat sudah dirintis sejak tahun 1854 dengan memakai prinsip pengiriman telegrap dengan pengadaan dan pemutusan arus. Tahun 1574 Ellisha Gray berhasil membuat penerimanya, tetapi dia tidak berhasil membuat pesawat pengirimnya. Setelah memperoleh hak patent 7 Maret 1876 untuk penemuannya tersebut, Alexander Graham Bell kemudian dianggap sebagai penemu pesawat Telepon.
Percobaan hubungan telepon pertama kali yang dilakukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1876-1877 dari kota Salem ke kota Boston yang berjarak 14 mil. Percobaan tersebut berhasil mengubah energi akustik menjadi energi listrik dan sebaliknya. Percobaan diatas menjadi dasar temuannya pesawat telepon. Dan semenjak kesuksesan eksperimen yang dilakukannya, dunia komunikasi mengalami perkembangan yang pesat, sehingga kini persoalan jarak dan waktu tidak lagi menjadi rintangan berkomunikasi. Selanjutnya baik bentuk pesawat telepon maupun sistem pesawat telepon berkembang sesuai dengan kebutuhan.
Tanggal 13 Juli 1881, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan keputusan pemerintah No 5/1881 yang memberikan konsesi kepada sebuah perusahaan swasta untuk menyelenggarakan pemasangan dan pengurusan perhubungan telepon di Batavia (Gambir dan Tanjung Priok) kearah Semarang dan Surabaya dengan masa konsesi diberikan selama 25 tahun.
Tanggal 16 Oktober 1882, pembukaan jaringan-jaringan telepon di Jakarta yang meliputi Gambir dan Tanjung priok. Sedangkan untuk Semarang dan Surabaya pembukaan jaringan-jaringan teleponnya dibuka pada tahun 1884. Sistem pengoperasian  alat-alat telepon saat itu dikenal dengan sistem batere local atau LB, dimana catudaya yang dipakai berasal dari batere kering sebagai sumber arus listrik yang ditempatkan di setiap pesawat.
Tanggal 16 Nopember 1896, Saluran Telepon Interkomunal (Interlokal) yang pertama, Jakarta – Semarang dibuka, yang disusul dengan  saluran Jakarta – Surabaya. Konsesi proyek  tersebut kemudian diserahkan kepada badan usaha swasta Intercommunal Telefoon Maatschappij, yang selama dua tahun berhasil menghubungkan Jakarta – Bogor, Bogor – Sukabumi dan Sukabumi – Bandung.
Tahun 1916, sentral telepon utama yang menggunakan sistem pembagian Otomatis (Automatische verdeel system) didirikan. Sentral pembagian otomatis dengan menggunakan sistem batere sentral (CB) ini didirikan karena mulai muncul kebutuhan akan kantor-kantor telepon baru di Pulau Jawa.
Tahun 1934, pemakaian telepon otomat mulai diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia dengan pemakaian telepon otomat, berarti sistem manual (telepon engkol) tidak dipakai lagi karena seorang penelepon bisa secara langsung menghubungi nomer yang dituju tanpa menggunakan bantuan operator. Namun dalam perkembangannya tidak semua mendapat fasilitas telepon otomat mengingat kemampuan masyarakat Indonesia saat itu masih rendah.
Tanggal 29 September 1969, Presiden Soeharto meresmikan stasiun bumi Jatiluhur untuk menghubungkan komunikasi ke Luar Negeri melalui Satelit Internasional. Dengan stasiun bumi tersebut, Indonesia secara praktis bisa mengirimkan informasi telepon, telegrap, facsimile, televisi dan data transmisi melalui teknologi satelit. Semua peralatan stasiun bumi tersebut dibeli dari International Telegraph and Telephone (ITT) yaitu suatu badan dunia dibawah naungan  badan PBB yaitu ITU (International Telecomunications Union) seharga 4,5 juta dollar AS. Berat stasiun bumi kira-kira 300 ton dengan diameter antenanya 60 kaki dan tinggi 90 kaki.
Tanggal 9 Juli 1976, peluncuran satelit komunikasi milik Indonesia yang pdrtama dari Cape Canaveral Amerika serikat dapat dilakukan dengan sukses, dan satelit tersebut dinamakan satelit PALAPA yang mengorbit pada ketinggian geostasioner 36.000 km dengan kedudukan 83 derajat bujur timur di langit. Sedangkan stasiun pengendalinya di Bumi terletak di kota Cibinong yang terletak pada 106,85 derajat bujur timur serta 6,15 derajat lintang selatan. Peristiwa tersebut disaksikan pula oleh Menteri Perhubungan saat itu Bapak Emil Salim.
Tanggal 16 Agustus 1976, Presiden Soeharto meresmikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa yang ditandai dengan pembicaraannya dengan Gubernur Daerah Istimewa Aceh Muzakir Walad melalui Telepon SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh).
Tanggal 1 Nopember 1985, Menteri Pariwisata dan Telekomunikasi Achmad Tahir meresmikan pemakaian  Sentral Telepon Otomat (STO) dengan Sistem Digital yang disebut STDI yang berkapasitas 11.000 satuan sambungan (SS) yang belokasi di Kantor Telkom Gambir (Jakarta).
Tanggal 1 Nopember 1988, telepon umum sistem kartu mulai dipasang di Jakarta. Dengan demikian, berarti selain telepon umum koin, di Jakarta juga terdapat  telepon umum kartu. Telepon kartu bisa digunakan untuk SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) maupun untuk SLI (Sambungan Langsung Internasional).
Tanggal 14 Juli 1995, PT. Telkomsel (perusahaan patungan PT. Telkom dengan PT. Indosat) yang bergerak dibidang selular mencanangkan penggunaan teknologi baru Plan NET untuk menunjang telepon selular Global System For Mobile (GSM) Communications di kawasan Jabotabek. Teknologi tersebut mampu menganalisa secara tepat lokasi pembangunan Stasiun Radio Pemancar (Radio Base Stations) GSM, sehingga kualitas suara yang diterima telepon seluler GSM akan lebih baik.
Tanggal 29 April 1998 PT Excelcomindo salah satu operator GSM meluncurkan teknologi baru berupa kartu Subscriber Indentification Module (SIM) pra bayar yang bisa digunakan di luar domisili (Roaming) dengan nama Pro-XL. Inovasi tersebut kemudian diikuti oleh PT Telkomsel dengan mengeluarkan kartu pra bayar mereka yang dinamakan SimPATI Nusantara, yang bisa digunakan di semua tempat yang diliputi Telkomsel di 27 Propinsi, 1.400 Kecamatan dan 330 Kota.
Bulan Juli 2001, PT Indosat meluncurkan produk barunya yang merupakan pengembangan dari telepon seluler yaitu IMMM (IM3)/Indosat Multy  Media Mobile, jadi teknologi telepon seluler ini sudah dapat  dipergunakan untuk komunikasi multimedia.